Hubungan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala Tiga dengan Penurunan Kejadian Perdarahan Pascapersalinan pada Ibu Bersalin di BPS Ny.
Abstrak : Kasus perdarahan pascapersalinan sebagian besar terjadi selama persalinan kala tiga.
Selama jangka waktu tersebut, otot-otot rahim berkontraksi dan plasenta mulai memisahkan diri
dari dinding rahim. Salah satu upaya agar tidak perdarahan pascapersalinan adalah manajemen
aktif persalinan kala tiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pelaksanaan
manajemen aktif kala tiga dengan penurunan kejadian perdarahan pascapersalinan pada ibu
bersalin. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di BPS Ny.”S” Kecamatan
Pakis Kabupaten Malang (25 responden). Sedangkan sampelnya adalah ibu bersalin yang
memenuhi kriteria inklusi, dan didapatkan dengan teknik accidental sampling berjumlah 23
responden. Penelitian ini dilakukan di BPS Ny.”S” Kecamatan Pakis Kabupaten Malang,
pengambilan data menggunakan lembar observasi. Data dianalisa menggunakan Contingency
Coefficient. Dari hasil penelitian didapatkan pelaksanaan manajemen aktif kala tiga 87% (20
responden) sudah dilakukan dengan sempurna dan 91% (21 responden) ibu yang bersalin tidak
mengalami perdarahan pascapersalinan. Berdasarkan uji statistik Chi square diperoleh hasil χ2
hitung (14,603) > χ2 tabel (3,841) bahwa α = 0,05 didapatkan hasil < α sehingga dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak ini berarti ada hubungan antara pelaksanaan manajemen aktif kala
tiga dengan penurunan kejadian perdarahan pascapersalinan. Saran, pelaksanaan manajemen
aktif kala tiga dapat membantu menurunkan angka kejadian perdarahan pascapersalinan.
Kata Kunci : Manajemen aktif kala tiga, Perdarahan Pascapersalinan
Detail Information
Citation
. ().Hubungan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala Tiga dengan Penurunan Kejadian Perdarahan Pascapersalinan pada Ibu Bersalin di BPS Ny..(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd