Detail Cantuman

ABSTRAK

Mahmudi, Ahmad Masya’uddin. 2018. Pengaruh Terapi Bekam terhadap Kadar Asam Urat pada Penderita Hiperurisemia di Rumah Bekam Solikhin Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes Malang. Pembimbing I: Ns. Ika Cahyaningrum, S.Kep., M.Kep. Pembimbing II: Ns. Yulia Candra L., S.Kep.,M.Kep.


Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat dimana pada pria > 7 mg/dl sedangkan pada wanita > 6 mg/dl. Kadar asam urat yang berlebihan akan berdampak pada kesehatan. Komplikasi yang sering timbul adalah radang pada persendian dan pembengkakan pada persendian yang disebabkan karena penumpukan asam urat. Faktor-faktor yang menyebabkan hiperurisemia antara lain umur, konsumsi purin yang berlebih, genetik, jenis kelamin dan kurang aktivitas. Salah satu cara untuk menurunkan kadar asam urat adalah dengan memberikan terapi bekam. Bekam merupakan suatu pengobatan dengan cara menghisap kulit dan jaringan di bawah kulit, sehingga darah dan komponen darah mengumpul di bawah kulit, kemudian darah dikeluarkan dengan penyayatan dan penghisapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada penderita hiperurisemia di rumah bekam Solikhin Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. Desain Penelitian ini menggunakan Pre-Eksperimental dengan One Group Pre-Post Test Design dengan sampel sebanyak 33 orang dengan teknik sampel purposive sampling dan di analisa data menggunakan Wilcoxon Match Pair Test. Hasil analisa data dengan menggunakan Wilcoxon Match Pair Test didapatkan angka yang signifikan p value = 0,000 yang berarti ada pengaruh terapi bekam terhadap kadar asam urat pada penderita hiperurisemia di rumah bekam Solikhin Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.


Kata Kunci : Hiperurisemia, Terapi Bekam.