Pengaruh Terapi Oral Terhadap Efek Hisap Pada Bayi Berat Lahir Rendah di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang
Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Masalah reflek hisap dan menelan yang masih imatur yang mengakibatkan tidak memadainya koodinasi antara reflek hisap dan menelan, terutama pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 34 minggu. Masalah ini mengakibatkan bayi berat badan lahir rendah atau premature beresiko mengalami aspirasi.Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh terapi oral terhadap reflek hisap pada Bayi Berat Lahir Rendah di ruang perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah “Quasi Experimentaldengan rancangan non randomized control group pretest-postest design”. Teknik sampling menggunakan Accidental sampling dengan jumlah sampel 20 orang bayi berat badan lahir rendah yang terbagi dari 10 orang bayi kelompok kontrol dan 10 orang bayi kelompok perlakuan atau intervensi. Sedangkan untuk pengujian hipotesis digunakan teknik analisis data Non parametrik dengan tes Mann Whitneydengan α = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi oral terhadap reflek hisap pada Bayi Berat Lahir Rendah berpengaruh terhadap peningkatan reflek hisap bayi berat badan lahir rendah dengan nilai p = 0,002. Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengembangkan penelitian ini agar ditambahkannya waktu penelitian sehingga dapat memperbanyak responden.
Detail Information
Citation
. (2018).Pengaruh Terapi Oral Terhadap Efek Hisap Pada Bayi Berat Lahir Rendah di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Kabupaten Malang.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd