Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Nyeri Pasien Pasca Operasi Open Reduction Internal Fixation Fraktur Cruris di Ruang Rawat Inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang
Insiden fraktur di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, sehingga menyebabkan pasien merasakan nyeri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien pasca operasi ORIF Fraktur Cruris. Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan pendekatan rancangan one group pre test–post test design. Responden penelitian ini terdiri dari 15 responden pasien pasca operasi ORIF fraktur cruris di Ruang Rawat Inap C RS Wava Husada Kepanjen Malang. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 01 Oktober – 01 Desember 2017.Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi NRS. Analisa data yang digunakan yaitu wilcoxon. Temuan hasil penelitian ini yaitu respon pasien pasca operasi ORIF Fraktur Cruris terhadap pemberian teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan skala nyeri pasien dari skala nyeri sedang menjadi ringan pada 15 responden (100%). Kendala pasien dalam melakukan teknik relaksasi nafas dalam dipengaruhi oleh tingkat konsentrasi dan keadaan lingkungan sekitar pasien. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik relaksasi nafas dalam dapat menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh pasien pasca operasi ORIF Fraktur Cruris, namun hanya sebagai terapi pendamping medis saja.
Detail Information
Citation
. (2018).Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Nyeri Pasien Pasca Operasi Open Reduction Internal Fixation Fraktur Cruris di Ruang Rawat Inap C Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Malang.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd