Detail Cantuman

ABSTRAK
Desfariza. 2024. Perbedaan Kadar Gula Darah Pada Penderita DM Tipe II
Sebelum dan Sesudah Terapi RIMA (Relaxation Autogenic
Movement and Affirmation) di Puskesmas Lamaru Kota
Balikpapan. Skripsi. Program S1 Keperawatan. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kendedes Malang. Pembimbing I : Ns. Putu Sintya
Arlinda Arsa, M.Kep. Pembimbing II : Ns. Luluk Nur Aini, M.Kep.
Penguji : Ns. Siti Kholifah, M.Kep
Diabetes Melitus adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan
metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.
Upaya yang sangat penting dalam pengendalian penyakit Diabetes Militus adalah
menjaga kadar gula darah normal atau kadar gula darah terkontrol. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah sebelum dan
sesudah terapi RIMA (Relaxation Autogenic, Movement and Afirmation) pada
penderita Diabetes Militus Tipe II. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan desain “Pre Experimental” dengan pendekatan “Pre Post Test
Design”. Populasi adalah semua pasien DM tipe II yang berobat rutin dan sampel
dalam penelitian ini pasien DM tipe II berjumlah 24 orang dengan tekhnik sampling
“Purposive Sampling”. Waktu penelitian pada bulan Februari - Maret 2024 di
Puskesmas Lamaru Kota Balikpapan. Instrument yang di gunakan adalah lembar
obeservasi pemeriksaan kadar gula darah puasa dan durasi pemberian terapi RIMA
sebanyak 4 kali. Uji statistik menggunakan Wilxocon Test terdapat perbedaan kadar
gula darah sebelum dan sesudah terapi RIMA dengan p value sebesar 0,000 (α < 0,
05) dengan demikian H1 diterima dan Ho ditolak. Penurunan kadar gula darah pada
penderita DM tipe II terjadi karena adanya perpaduan terapi relaksasi, gerakan dan
pernyataan positif yang menghasilkan hormon yang dapat membantu penurunan
dan mengontrol kadar gula darah. Berdasarkan hasil analisis data membuktikan ada
perbedaan kadar gula darah antara sebelum dan sesudah terapi RIMA di Puskemas
Lamaru Kota Balikpapan