Detail Cantuman

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal akibat sesuatu penyakit, kelainan anatomi dan penyakit yang menyerang ginjal itu sendiri. Pasien gagal ginjal umumnya menjalani hemodialisis 2 – 3 kali dalam seminggu dan akan mengalami luka tusukan sekitar hampir 200 kali tusukan jarum dalam satu tahun. Nyeri pada saat insersi merupakan rangking tertinggi yang dikeluhkan oleh pasien hemodialisis Manajemen nyeri non-farmakologis salah satunya yaitu dengan hipnoterapi. Tujuan umum dari peneliti adalah mengetahui pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap perubahan nyeri insersi fistula pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RS. Wava Husada Kepanjen. Desain penelitian ini adalah pre eksperimental. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien hemodialisis yang masuk kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1-31 november 2017. Didapatkan hasil sebelum dilakukan hipnoterapi 8 responden mengalami nyeri insersi ringan (20,5%), 31 responden mengalami nyeri insersi sedang (79,5%). Setelah dilakukan hipnoterapi menunjukkan bahwa 30 responden mengalami nyeri insersi ringan (76,9%), 2 responden mengalami nyeri insersi sedang (5,1%) dan 7 responden tidak merasa nyeri (17,9%). Analisa data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisa menyebutkan angka signifikan (P=000) karena value < 0.05 dan berarti ada pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap perubahan nyeri insersi fistula pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Disarankan di unit hemodialisis membuat SOP hipnoterapi sehingga perawat dapat melakukan hipnoterapi kepada pasien untuk mengurangi nyeri saat dilakukan insersi jarum fistula.