Detail Cantuman

ASUHAN KEPERAWATAN PEMBERIAN TERAPI RENDAMAN AIR
HANGAT PADA PASIEN DM TIPE 2 DENGAN DIAGNOSA
KEPERAWATAN NYERI KRONIS DI RS
PRIMA HUSADA MALANG
Faidatul Chasanah1*, Eny Rahmawati2
, Erwanto3
, Putu Sintya Arlinda Arsa4
ABSTRAK
Gangguan neuropati pada pasien diabetes mellitus (DM) dengan gejala nyeri
seringkali terjadi, karena neuropati merupakan satu bentuk komplikasi kronik dari
penyakit tersebut. Terapi rendaman air hangat merupakan terapi non-farmakologis
yang sering digunakan untuk mengatasinya. Studi kasus ini bertujuan untuk
mengetahui asuhan keperawatan pemberian terapi rendaman air hangat pada pasien
DM tipe 2 dengan diagnosa keperawatan nyeri kronis di RS Prima Husada Malang.
Studi kasus ini disusun melalui serangkaian asuhan keperawatan meliputi: pengkajian,
analisa data, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. Proses pengkajian
dan pengumpulan data dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain: wawancara,
observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan dua diagnosa
pada 3 pasien kelolaan. yaitu nyeri kronis (masalah utama) dan perfusi perifer tidak
efektif. Masing-masing pasien mendapatkan intervensi manajemen nyeri melalui
terapi non-farmakologis (rendaman air hangat) yang dilakukan selama 3 hari dengan
frekuensi 1 kali sehari dengan durasi 15 menit untuk mengatasi masalah prioritas nyeri
kronis. Setelah dilakukan lima tindakan keperawatan tersebut selama 3 x 24 jam, hasil
evaluasi pada hari ketiga setelah perlakukan yang ke-3 menunjukkan data subjektif
dimana ketiga pasien mengatakan nyeri pada kedua kakinya sudah berkurang. Data
objektif menunjukkan penurunan skala nyeri menjadi 1-2 berdasarkan NRS. Terapi
rendaman air hangat mampu menurunkan nyeri neuropatik, karena terapi tersebut akan
menurunkan glukosa darah yang tidak normal menjadi normal dan akan menghasilkan
horman endorfin yang akan menurunkan derajat nyeri yang dirasakan pasien.