Detail Cantuman

Penerapan Terapi Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih pada Anak
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dengan Bersihan Jalan
Nafas Tidak Efektif di Wilayah Kerja Puskesmas Jabung
Dhea Ike Christey1*
, Luluk Nur Aini2
, Desy Rinawati3
, Nurul Anjarwati4
ABSTRAK
ISPA lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan negara maju
dengan presentase masing-masing 25%-30% dan 10%-15% per tahunnya. Sebesar
68% balita yang berkunjung ke pelayanan kesehatan akibat ISPAStudi kasus karya
tulis ilmiah ini adalah studi kasus dengan jenis pendekatan deskriptif untuk
mendeskripsikan atau memaparkan kejadian yang penting Deskripsi peristiwa
dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada
penyimpulan. Subjek studi kasus yang digunakan adalah dengan pendekatan asuhan
keperawatan diantaranya 3 pasien yang menderita penyakit ISPA. Teknik analisis
yang digunakan dalam studi kasus ini adalah dengan cara wawancara dan observasi
untuk memperoleh informasi dan klien penderita ISPA selama waktu studi
kasusPengkajian pada pasien 1,2,3 dilakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik
pada tanggal 29 Desember 2024 dan dilakukan terapi inhalasi Uap minyak kayu
putih pada tanggal 30,31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.. Pada ketiga pasien
memiliki keluhan yang sama yaitu pasien dengan batuk dan pilek, dilihat pada
pengkajian pada pasien. ketiga pasien memiliki kesamaan yaitu pasien tidak dapat
batuk efektif, sputum berlebih ada lapang paru, suara napas pasien ronkhi.Terapi
Inhalasi Uap Minyak Kayu Putih selama 10-15 menit dan dilakukan 2 kali pada
pagi dan sore dengan hasil akhir kondisi pasien membaik dengan kriteria hasil
sesuai SLKI yaitu Batuk efektif meningkat, Produksi sputum menurun, Frekuensi
napas membaik, Pola napas membaik Pada hasil penelitian ini hendaknya
mengontrol pola hidup dan pola makan pasien selama penelitian, sehingga dapat
mempengaruhi keberhasilan dari terapi yang diterapkan pada pasien.