Detail Cantuman

PENERAPAN TERAPI SLOW STROKE BACK MASSAGE PADA ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN HIPERTENSI DENGAN NYERI AKUT
DI PONDOK LANSIA AL-ISHLAH PANDANWANGI
KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG
Nathalia Nersita Ludji
1
, Nurul Anjarwati2
, Nadhifah Rahmawati3
,
Putu Sintya Arlinda Arsa4
ABSTRAK
Lansia merupakan kelompok umur manusia yang rentan mengalami penyakit
seperti hipertensi. Nyeri kepala dan leher bagian belakang menjadi keluhan
yang paling sering dikeluhkan oleh penderita hipertensi. Salah satu teknik
non farmakologi yang dapat diberikan pada pasien hipertensi dengan masalah
keperawatan nyeri akut adalah Slow Stroke Back Massage (SSBM). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan terapi SSBM
pada asuhan keperawatan pasien hipertensi dengan nyeri akut di Pondok
Lansia Al-Ishlah Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang. Desain
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis rancangan penelitian
case study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 3 orang
lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki
keluhan utama nyeri kepala dan nyeri pada bagian leher belakang dengan
skala 6 pada responden 1 dan 2, serta skala 5 pada responden 3. Implementasi
keperawatan dalam penelitian ini berfokus pada pemberian SSBM untuk
menurunkan tingkat nyeri yang dialami responden dengan frekuensi
pemberian 2 kali sehari (2 sesi) selama 3 hari. Hasil evaluasi penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan SSBM berpengaruh terhadap penurunan
tingkat nyeri pada responden yang awalnya seluruh responden mengeluh
nyeri pada tingkat nyeri sedang menjadi nyeri ringan. Selain itu, penerapan
SSBM juga berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah, membaiknya
frekuensi nadi menjadi normal, dan peningkatan relaksasi pada responden
penelitian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan SSBM dapat
menjadi terapi komplementer sebagai manajemen nyeri non farmakologis
bagi lansia dengan hipertensi. Penerapan penelitian ini hendaknya mengontrol
pola asupan makanan pasien selama penelitian, sehingga efektifitas terapi
dapat maksimal