Detail Cantuman

Asuhan Keperawatan Risiko Perfusi Miokard Tidak Efektif ditandai
dengan Tekanan Darah Meningkat pada Lansia dengan Terapi
Retrowalking di Kajang Utara Mojorejo Junrejo Kota Batu

Silsilya Diyah Puspa Sari1*
, Wiwik Agustina2
, Erwanto3
, Siti Kholifah4
ABSTRAK
Hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi meruapakan suatu
kondisi medis serius yang secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung,
otak, ginjal, dan penyakit lainnya. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama
serangan jantung, gagal jantung, stroke, yang secara kolektif dikenal sebagai penyakit
kardiovaskular (PKV), dan kerusakan ginjal kronis. Mengendalikan hipertensi penting
untuk mencegah komplikasi seumur hidup dan kejadian kardiovaskular akut. Tujuan
dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui bagaimana keefektifan terapi
retrowalking terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan
risiko perfusi miokard tidak efektif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
studi kasus dengan metode deskriptif analitik serta melakukan one group pre post test
desaign dengan perlakuan terapi retrowalking. Hasil analisa penerapan terapi
retrowalking pada ke-3 responden dengan diagnosa keperawatan risiko perfusi
miokard tidak efektif menunjukan hasil yang efektif dalam mencegah risiko tersebut
dengan menjaga tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi, hasil tersebut sebelum
diberikan terapi retrowalking dengan nilai tekanan darah sistole adalah kisaran 160-
170 mmHg untuk sistole dann 90 mmHg untuk diastole dan setelah diberikan terapi
turun menjadi 140-145 mmHg pada tekanan sistole dan 85-90 mmHg pada tekanan
diastole. Oleh karena itu, sangat penting sekali bagi penderita hipertensi untuk mampu
secara mandiri dalam mengelola dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskulernya
agar terhindar dari risiko permasalahan kesehatan.