PENERAPAN PIJAT BATUK PILEK PADA BAYI DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RS PRIMA HUSADA SUKOREJO PASURUAN
PENERAPAN PIJAT BATUK PILEK PADA BAYI DENGAN MASALAH
BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RS
PRIMA HUSADA SUKOREJO PASURUAN
Lailatul Izmalia1
, Siti Kholifah
2
, Desy Rinawaty3
, Nurul Anjarwati4
ABSTRAK
Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling sering
mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan sangat mudah
tertular, penularan masih tetap terjadi karena seseorang yang pilek akan sering
memegang hidungnya karena rasa gatal atau membuang ingusnya. Jika tidak
segera mencuci tangan akan menjadi sumber penularan. Penelitian ini untuk
menerapkan pijat batuk pilek pada pasien batuk pilek dengan keluhan
ketidakmampuan bayi untuk mengeluarkan sputum. Data yang peneliti dapatkan
dari rekam medis pasien dan wawancara. Peneliti tertarik menggunakan asuhan
keperawatan dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan pola tidur,
dengan melakukan observasi monitoring menggunakan terapi pijat batuk pilek.
Secara keseluruhan responden mengalami penurunan ketidakefektifan bersihan
jalan nafas setelah dilakukan terapi pijat batuk pilek selama 4 kali perlakuan
selama 2 minggu. Dalam 1 minggu dilakukan 2 kali perlakuan, setiap perlakuan
dilakukan terapi selama 40 menit.
Detail Information
Citation
. (2025).PENERAPAN PIJAT BATUK PILEK PADA BAYI DENGAN MASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF DI RS PRIMA HUSADA SUKOREJO PASURUAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd