Detail Cantuman

PENERAPAN TERAPI KOMBINASI RELAKSASI BENSON DAN EDUKASI
INSOMNIA PADA PASIEN PPOK DENGAN GANGGUAN
TIDUR DI POLI PARU RUMAH
SAKIT BAPTIS BATU
Titah Rahayu1
, Nurul Anjarwati2
, Chinthia Kartikaningtias3
, Lembah Andriani4
ABSTRAK
Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menjadi salah satu penyebab dari tiga
penyebab kematian teratas di dunia dan 90% dari kematian yang terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah. PPOK adalah istilah yang digunakan untuk
sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang. Penyakit ini
menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru sehingga akan mengalami kesulitan
dalam bernapas. Gejala klinis PPOK diantaranya adalah batuk dan sesak nafas. Batuk
dan sesak nafas pada pasien PPOK dapat menyebabkan gangguan pola tidur. Studi
kasus ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan terapi kombinasi relaksasi
Benson dan edukasi insomnia pada pasien PPOK dengan gangguan pola tidur. Desain
penelitian ini yaitu studi kasus dengan metode deskriptif menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan berupa pengkajian data, diagnosis keperawatan, intervensi,
implementasi dan evaluasi dalam penanganan gangguan pola tidur. Hasil analisa dari
intervensi dan implementasi penerapan terapi kombinasi relaksasi Benson dan edukasi
insomnia pada ke-3 responden yang dilakukan selama 3 kali kunjungan selama 1
minggu dengan diagnosa keperawatan gangguan pola tidur menunjukkan efektif dalam
mengatasi gangguan pola tidur. Hasil menunjukkan sebelum diberikan terapi skor
PSQI 0-5 (kualitas tidur buruk) sedangkan setelah diberikan terapi skor PSQI 6-21
(kualitas tidur baik). Penerapan terapi kombinasi relaksasi Benson dan edukasi
insomnia sangat dianjurkan dilakukan secara mandiri bagi pasien PPOK dalam
mengatasi gangguan pola tidur guna meningkatkan kualitas tidur dan kualitas hidup
pasien.