Detail Cantuman

Penerapan Senam Jantung pada Pasien Hipertensi dengan Risiko
Perfusi Perifer Tidak Efektif Di Puskesmas Kalipare
Wiwin Yuniarsih1
, Nurul Anjarwati2
, Chinthia Kartikaningtias3
, Siti Kholifah4
ABSTRAK
Hipertensi menjadi salah satu factor risiko utama penyebab kematian nomor
satu didunia. Hipertensi sering mengakibatkan perubahan pada pembuluh darah yang
dapat menyebabkan semakin tingginya tekanan darah. Hipertensi merupakan suatu
keadaan Dimana kondisi tubuh mengalami peningkatan tekanan darah dengan
sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolic lebih dari 90mmHg. Penyakit hipertensi
akan memiliki dampak terhadap dimensi kualitas hidup, yaitu dimensi fisik,
psikologis, dan sosial. Senam jantung sehat merupakan salah satu metode senam yang
disusun untuk selalu mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar dan
kelenturan sendi, agar dapat memasukkan oksigen secara optimal ke dalam tubuh
sehingga kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi. Senam jantung sehat dapat
menurunkan tekanan darah karena pada saat olahraga menyebabkan denyut jantung
dan pernafasan meningkat,. Peningkatan ini menyebabkan permintaan oksigen lebih
banyak diperlukan pada tingkat otot yang bekerja sehingga untuk mendapatkan
oksigen yang lebih, maka kita bernafas lebih cepat dan membiarkan lebih banyak
oksigen yang melewati aliran darah setiap menit. Agar lebih cepat mendapatkan
aliran darah yang beroksigen ke otot, maka denyut jantung akan meningkat dan
menyebabkan pembuluh nadi melebar sehingga memungkinkan banyak aliran darah
terhalang ke otot-otot yang bekerja. Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah
pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh. Penelitian terbaru
menunjukkan bahwa senam jantung sehat dapat meningkatkan sirkulasi darah dan
mengurangi risiko perfusi perifer tidak efektif pada pasien hipertensi. Stimulasi
Pompa Otot: Gerakan senam jantung sehat merangsang kontraksi otot, yang
membantu mendorong aliran darah kembali ke jantung dan meningkatkan sirkulasi
perifer. Rencana keperawatan yang diberikan pada pasien hipertensi mengacu pada
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia